Implementasi Algoritma Genetika
untuk Optimasi Penempatan Kapasitor Shunt pada Penyulang Distribusi Tenaga
Listrik
A.
PENDAHULUAN
Kapasitor shunt banyak dipakai sebagai kompensator
daya reaktif pada penyulang distribusi primer sistem tenaga listrik. Dengan
memasang kapasitor shunt, rugi-rugi energy (energy losses) dan rugi-rugi
daya puncak (peak power losses) dapat dikurangi sampai ke tingkat yang
dikehendaki (Grainger, 1981). Besar kompensasi yang diberikan kapasitor
terhadap sistem distribusi sangat tergantung pada formasi penempatan kapasitor
tersebut yang meliputi penentuan lokasi, ukuran, jumlah, dan tipe kapasitor.
Metode yang semula sering dipakai untuk menyelesaikan
masalah optimasi penempatan kapasitor shunt pada sistem distribusi primer adalah
metodemetode deterministik (Grainger, 1983). Metode ini memerlukan informasi tambahan,untuk
dapat mencapai solusi optimal yang diinginkan, seperti kontinuitas dan turunan fungsi.
Disamping itu, karena metode deterministic melakukan pencarian nilai optimum dari
titik ke titik dalam ruang penyelesaian, maka sangat memungkinkan pencapaian
optimum lokal (local optima), apabila dalam ruang pencarian terdapat
banyak titik penyelesaian (Goldberg, 1989).
Algoritma
Genetika merupakan algoritma pencarian yang dilandaskan atas mekanisme genetika
dan seleksi alam (Sastry, K. et.al.,2004). Dalam ilmu komputer, Algoritma
Genetika termasuk dalam kajian komputasi lunak (soft computing) dan
kecerdasan buatan (artificial inteligence). Pada beberapa literatur,
seperti ditulis Runarsson (2005) dan Jun He, et.al. (2005), algoritma dengan
cara kerja yang serupa disebut dengan Algoritma Evolusi (Evolutionary
Algorithm). Algoritma Genetika memulai pencarian solusi dengan suatu
populasi titik solusi penyelesaian secara simultan, sehingga kemungkinan
pencapaian optimum lokal dapat diperkecil. Karena terbukti sebagai cara
pendekatan valid untuk menyelesaikan masalah optimasi yang memerlukan pencarian
efektif dan efisien, sekarang ini Algoritma Genetika telah diterapkan secara
luas dalam berbagai aplikasi bisnis, ilmu pengetahuan, teknik dan rekayasa.
Makalah ini memaparkan hasil studi
kasus optimasi pemilihan ukuran dan lokasi penempatan kapasitor shunt pada
penyulang distribusi tenaga listrik primer berbentuk radial tanpa cabang
menggunakan Algoritma Genetika yang dioperasikan secara mandiri (GA alone).
Maksudnya, tidak ada algoritma perhitungan lain yang dipakai mendahului,
bersamaan, atau sesudah pengoperasian rutin-rutin Algoritma Genetika pada
proses optimasi tersebut. Untuk mengimplementasikan Algoritma Genetika pada
kasus yang dipilih, telah dibuat aplikasi komputer menggunakan bahasa
pemrograman Delphi 7.0.
B. PRINSIP DASAR ALGORITMA GENETIKA
Algoritma Genetika adalah algoritma pencarian yang
berdasarkan mekanisme seleksi alam Darwin dan prinsip-prinsip genetika, untuk
menentukan struktur-struktur (yang masingmasing disebut individu) berkualitas
tinggi yang terdapat dalam sebuah domain (yang disebut populasi). Pencarian
dilakukan dengan suatu prosedur iteratif untuk mengatur populasi individu yang
merupakan kandidatkandidat solusi.
Dibanding metoda optimasi lain, Algoritma Genetika
memiliki perbedaan dalam empat hal, yaitu Algoritma Genetika bekerja dengan
struktur–struktur kode variabel, menggunakan banyak titik pencarian (multiple
point), informasi yang dibutuhkan hanya fungsi obyektifnya saja (sehingga
menjadikan implementasinya lebih sederhana), serta menggunakan operator
stokastik dengan pencarian terbimbing (Goldberg, 1989) .
1.
Operator-Operator Genetika
Tiga operator dasar yang sering digunakan dalam
Algoritma Genetika adalah reproduksi, pindah silang (crossover), dan mutasi.
Dalam proses reproduksi, setiap individu populasi pada suatu generasi diseleksi
berdasarkan nilai fitnessnya untuk bereproduksi guna menghasilkan keturunan.
Probabilitas terpilihnya suatu individu untuk bereproduksi adalah sebesar nilai
fitness individu tersebut dibagi dengan jumlah nilai fitness seluruh individu
dalam populasi (Davis, 1991; ).
Pindah silang adalah proses pemilihan posisi string
secara acak dan menukar karakterkarakter stringnya (Goldberg, 1989; Davis,
1991). Ilustrasi proses pindah silang dapat dilihat pada Gambar 1. String 1 dan
String 2 mengalami proses pindah silang, menghasilkan String 1 Baru dan String
2 Baru.
Operator mutasi dioperasikan sebagai cara untuk
mengembalikan materi genetik yang hilang. Melalui mutasi, individu baru dapat
diciptakan dengan melakukan modifikasi terhadap satu atau lebih nilai gen pada
individu yang sama. Mutasi mencegah kehilangan total materi genetika setelah reproduksi
dan pindah silang. Ilustrasi proses mutasi dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Ilustrasi Poses Mutasi
2.
Parameter-Parameter Genetika
Parameter-parameter genetika berperan dalam
pengendalian operatoroperator genetika yang digunakan dalam optimasi
menggunakan Algoritma Genetika (Davis, 1991; Sundhararajan, 1994; Sastry,
2004). Parameter Genetika yang sering digunakan meliputi ukuran populasi (N),
probabilitas pindah silang (Pc), dan probabilitas mutasi (Pm).
Pemilihan ukuran populasi yang digunakan tergantung
pada masalah yang akan diselesaikan. Untuk masalah yang lebih kompleks biasanya
diperlukan ukuran populasi yang lebih besar guna mencegah konvergensi prematur
(yang menghasilkan optimum lokal).
Pada tiap generasi, sebanyak Pc*N individu dalam
populasi mengalami pindah silang. Makin besar nilai Pc yang diberikan, makin
cepat struktur individu baru yang diperkenalkan ke dalam populasi. Jika nilai
Pc yang diberikan terlalu besar, individu yang merupakan kandidat solusi
terbaik dapat hilang lebih cepat dibanding seleksi untuk peningkatan kinerja.
Sebaliknya, nilai Pc yang rendah dapat mengakibatkan stagnasi karena rendahnya
angka eksplorasi.
Probabilitas mutasi adalah probabilitas dimana
setiap posisi bit pada tiap string dalam populasi baru mengalami perubahan
secara acak setelah proses seleksi. Dalam satu generasi, dengan L panjang
struktur, kemungkinan terjadi mutasi sebanyak Pm*N*L.
3.
Fungsi Fitness
Dalam Algoritma Genetika, fungsi fitness merupakan
pemetaan fungsi obyektif dari masalah yang akan diselesaikan (Goldberg, 1989).
Setiap masalah yang berbeda yang akan diselesaikan memerlukan pendefinisian
fungsi fitness yang berbeda. Misalkan fungsi obyektif g(x) berupa fungsi
besaran yang ingin diminimumkan, maka bentuk fungsi fitness f(x) dapat
dinyatakan sebagai:
f(x) = Cmax g(x), untuk g(x) < Cmax, =0, untuk
g(x) ³ Cmax ………………(1)
Cmax
dapat diambil sebagai koefisien masukan, misalnya nilai g terbesar yang dapat
diamati, nilai g terbesar pada populasi saat ini, atau nilai g terbesar k
generasi terakhir.
4.
Siklus Eksekusi Algoritma Genetika
Dalam
satu siklus iterasi (yang disebut generasi) pada Algoritma Genetika terdapat
dua tahap, yaitu tahap seleksi dan tahap rekombinasi (Goldberg, 1989; Jun He,
et.al., 2005). Secara garis besar, siklus eksekusi Algoritma Genetika dapat
diringkas dalam bentuk diagram alir seperti Gambar 3. Tahap seleksi dilakukan
dengan mengevaluasi kualitas setiap individu dalam populasi untuk mendapat
peringkat kandidat solusi. Berdasarkan hasil evaluasi, selanjutnya dipilih
individu-individu yang akan mengalami rekombinasi. Tahap rekombinasi meliputi
proses-proses genetika untuk mendapatkan populasi baru kandidat-kandidat solusi.
Gambar 3. Siklus Eksekusi Algoritma Genetika
C. Implementasi Algoritma Genetik
Untuk Optimasi Penempatan Kapasitor Shunt
Berikut ini akan dipaparkan teknik pengkodean
parameter, inisialisasi populasi, fungsi evaluasi, dan algoritma optimasi yang
digunakan pada aplikasi komputer yang dibuat. Hal-hal teknis terkait dengan
rekayasa piranti lunak aplikasi optimasi tersebut tidak dipaparkan ada tulisan
ini, sebab paparan tulisan ini lebih ditekankan pada proses penyelesaian kasus
optimasi menggunakan Algoritma Genetika.
1.
Pengkodean Parameter
Parameter-parameter yang akan diproses oleh
Algoritma Genetika dalam optimasi ini dikodekan menjadi string bilangan biner
bulat positif. Pengkodean parameter ke dalam bentuk biner dipilih dengan
pertimbangan bahwa bilangan biner cukup sederhana, mudah diproses oleh
operator-operator genetika, dan mampu merepresentasikan titik-titik dalam ruang
pencarian.
Tingkat beban sistem distribusi didiskritkan ke
dalam n tingkat beban. Algoritma Genetika difungsikan untuk menentukan
ukuran kapasitor pada kandidat-kandidat lokasi selama n tingkat beban.
Kandidat lokasi ditentukan sama dengan x jumlah node pada
penyulang. Oleh karena itu struktur individu yang menyatakan ukuran-ukuran
kapasitor untuk setiap generasi direpresentasikan dalam sebuah struktur
multiparameter dengan parameter sejumlah k =nx.
2.
Inisilaisasi
Inisialisasi populasi awal dalam Algoritma Genetika
dilakukan dengan memilih string secara random. Dalam setiap kasus, populasi awal
harus mengandung varitas struktur yang luas untuk menghindari konvergensi prematur.
Dalam tulisan ini, string individu diinisialisasi dengan menerapkan kaidah pelemparan
mata uang logam bias.
3.
Fungsi Evaluasi
Fungsi fitness dalam optimasi ini adalah fungsi
obyektif minimasi biaya akibat penempatan kapasitor berdasarkan rugi-rugi daya
puncak dan rugi-rugi energi, dengan mempertimbangkan biaya kapasitor.
Misalkan terdapat n tingkat beban dan m kandidat
lokasi kapasitor, maka fungsi obyektif penempatan kapasitor shunt pada penyulang
distribusi primer radial adalah meminimalkan biaya rugi-rugi yang didapat dengan
memasang sejumlah kapasitor shunt dengan konfigurasi jumlah, ukuran, lokasi, dan
tipe tertentu. Minimasi tersebut dapat dinyatakan sebagai:
dimana
Pi adalah rugi-rugi energi pada tingkat beban i, Po rugi-rugi daya puncak, Cj
ukuran kapasitor pada lokasi j, Ke konstanta biaya energi, Kp konstanta biaya kapasitas
daya, dan Kc adalah biaya kapasitor (Sundhararajan, 1994).
4.
Algoritma Optimasi
Sejalan dengan alur kerja Algoritma genetika, maka
algoritma optimasi penempatan kapasitor shunt pada penyulang distribusi primer
radial dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Bentuk
populasi awal (inisialisasi) dengan k string yang merepresentasikan nx
variabel (ukuran kapasitor pada x lokasi gardu distribusi untuk n
tingkat beban).
b. Evaluasi
besar fitness setiap
string, yaitu dengan mengevaluasi fungsi obyektifnya. Beban ke-0 menyatakan
tingkat beban puncak, sehingga biaya rugi-rugi daya puncak dihitung pada tingkat
beban ini.
c. Pada
setiap generasi string-string ini diurutkan menurut nilai fitnessnya.
Dengan memakai strategi seleksi elit (elitist strategy), maka jika nilai
fitness individu terendah ini lebih kecil dari nilai fitness tertinggi generasi
sebelumnya, individu yang memiliki nilai fitness terendah pada suatu generasi
diganti dengan individu yang memiliki fitness tertinggi pada generasi sebelumnya.
d. Ulangi
langkah 3 sampai mencapai jumlah maksimum generasi.
Pada setiap lokasi, ukuran kapasitor minimum yang
diperlukan untuk setiap tingkat beban dapat dipertimbangkan sebagai ukuran
kapasitor tetap yang dapat dipasang di lokasi tersebut.
D. STUDI KASUS
D. STUDI KASUS
Pada program aplikasi komputer yang penulis
buat untuk perhitungan optimasi menggunakan Algoritma Genetika ini, telah dilakukan
pengujian dengan data masukan yang
dipilih
untuk mensimulasikan unjuk kerja Algoritma Genetika sebagai algoritma optimasi
penempatan kapasitor shunt. Berikut adalah detil data masukan dan hasil
simulasinyaC.
1. Data
Masukan
Sebagai studi kasus, dipilih data Sistem
23 kV pada jurnal IEEE PAS102 No. 10, October 1983 (Grainger, 1983) sebagai masukan
program komputer. Data sistem tersebut adalah sebagai berikut:
Tengangan
Antar Fasa : 23 kV
Jumlah
Gardu Distribusi : 9
Biaya
Kapasitas Daya (Kp) : $ 200/kW/th
Biaya
Energi (Ke) : $ 0.03/kWh
Biaya
kapasitor (Kc) : $
0.2145/kVAR/th
Panjang masing-masing segmen, resistansi
segmen, dan besar kVAR pada ujung akhir tiap segmen penyulang dapat dilihat
pada Tabel 1. Penyulang dioperasikan pada tingkat beban diskrit 0,45 p.u selama
waktu satu tahun (8760 jam). Interval waktu untuk tiap-tiap tingkat beban
didiskritkan seperti dapat dilihat pada Tabel 2. Ukuran kapasitor standar untuk
data tersebut adalah 150, 300, 450, 600, 900, dan 1200 kVAR (Sundhararajan,
1994, Karen, 1997, dan Grainger, 1981).
2. Hasil
Simulasi
Pada studi kasus yang dibahas pada
tulisan ini, diterapkan Algoritma Genetika dengan strategi seleksi elit. Grafik
biaya rugi-rugi
minimum tiap generasi dapat dilihat pada Gambar 4 dan Gambar 5.
Sedangkan
hasil optimasinya dapat dilihat pada Tabel 3. Besar parameter genetika yang
digunakan dalam percobaan ini adalah:
Probabilitas
Crossover (Pc) = 0,7,
Probabilitas
Mutasi (Pm) = 0,005, dan
Ukuran Populasi (N) = 100.
Ukuran Populasi (N) = 100.
Jumlah
generasinya adalah 1000 generasi.Penjelasan sekilas mengenai hasil optimasi tersebut
adalah seperti gambar 3.
3. Ukuran
Kapasitor Kontinyu
Seperti terlihat pada pada Gambar 4,
pada sekitar generasi ke413 Algoritma Genetika telah menemukan konfigurasi
pemasangan kapasitor ukuran kontinyu yang memerlukan biaya terendah (minimum).
Biaya rugirugi energi, biaya rugirugi daya puncak, dan biaya kapasitor terendah
hasil optimasi dengan skenario ini adalah sebesar 899,43 dollar per tahun.
Dengan demikian penghematan biaya maksimum yang dapat dicapai dengan
konfigurasi ukuran kapasitor seperti pada Tabel 3 adalah 11.928,62 dollar dikurangi
899,43 dollar atau sebesar 11.029,19 dollar per tahun.
4. Ukuran
Kapasitor Diskrit
Terlihat pada pada Gambar 5, pada
sekitar generasi ke577 Algoritma Genetika telah menemukan konfigurasi
pemasangan kapasitor ukuran diskrit yang memerlukan biaya terendah (minimum),
yaitu 10.948,25 dollar per tahun (Tabel 3).. Untuk mencapai penghematan biaya
per tahun sebesar 10.948,25 dollar tersebut, pada lokasi gardu nomor 7 tidak
memerlukan pemasangan kapasitor shunt. Di lokasi gardu nomor 8, memerlukan
pemasangan sebuah kapasitor tetap (fixed capacitor) sebesar 150 kVAR. Sebuah
kapasitor tersaklar (switched capacitor) ukuran 150 kVAR dipasang pada lokasi
gardu nomor 9. Kapasitor tersaklar tersebut diaktifkan pada tingkat beban 0,66 ke
atas. Pada beberapa lokasi gardu dan tingkat beban lainnya dapat dipahami
dengan cara serupa. Di lokasi gardu distribusi nomor 6, misalnya, dapat
dipasang 2 buah kapasitor tersaklar masing-masing sebesar 150 kVAR.
Pada tingkat beban di bawah 0,79 kedua kapasitor
tersebut dinonaktifkan. Pada tingkat beban 0,79, cukup mengaktifkan salah satu
kapasitor saja. Sedangkan pada tingkat beban 0.92, kedua kapasitor tersebut harus
diaktifkan.
E. ANALISA HASIL OPTIMASI
E. ANALISA HASIL OPTIMASI
Unjuk kerja Algoritma Komputer secara internal
yang diterapkan pada kasus optimasi penempatan kapasitor shunt sebagaimana
studi kasus yang dipilih untuk tulisan ini dapat dilihat berdasar kemampuannya
melakukan perhitungan optimasi untuk data yang detil, misalnya dengan ukuran
kapasitor kontinyu (tidak diskrit). Sebagai bahan perbandingan, perlu dilihat perbedaan
hasil perhitungan optimasi menggunakan Algoritma Genetika ini dengan hasil
perhitungan menggunkan metode konvensional yang dilakukan secara deterministik.
1. Pengaruh
Diskritisasi Ukuran Kapasitor
Seperti dapat dilihat pada Tabel 3,
proses diskritisasi ukuran kapasitor menghasilkan penghematan biaya maksimum
yang lebih rendah dibandingkan tanpa diskritisasi (menggunakan ukuran kapasitor
kontinyu). Penggunaan ukuran kapasitor diskrit mengakibatkan penurunan
penghematan biaya sebesar 11.029,19 dollar dikurangi 10.948,25 dollar atau sama
dengan 80,94 dollar per tahun. Mudah dipahami, kenapa diskritisasi ukuran kapasitor
menyebabkan penghematan biaya yang diperoleh menjadi lebih kecil. Sebab, dengan
memberikan ruang penyelesaian (ukuran kapasitor) diskrit pada ukuran-ukuran tertentu
maka nilai maksimum yang dapat dicapai jika ukurannya berada di luar ukuran-ukuran
diskrit tersebut tidak pernah (kecil kemungkinannya) dicapai.
Kemungkinan didapatnya penghematan biaya
yang sama antara menggunakan kapasitor kontinyu dengan kapasitor diskrit yaitu
apabila berdasarkan perhitungan dengan ukuran kapasitor kontinyu, ukuran kapasitorkapasitor
optimumnya sama persis dengan ukuran-ukuran kapasitor diskrit (standar) di
lapangan. Kemungkinan terjadinya hal seperti ini sangat kecil.
2. Perbedaan
dengan Metode Optimasi Deterministik
Optimasi penempatan kapasitor shunt pada
Sistem 23 kV yang dipakai sebagai data studi kasus pada tulisan ini telah
dilakukan oleh J. J. Grainger dan kawankawan (1983). Grainger dkk. menghitung
lokasi dan ukuran optimum kapasitor dengan terlebih dahulu membuat normalisasi
arus reaktif penyulang nonuniform menjadi penyulang ekivalen yang uniform.
Lokasi dan ukuran kapasitor optimum ditentukan dengan menerapkan kriteria sama
luas (equal area criterion) pada representasi grafik penyulang ekivalen dengan
arus reaktif yang dinormalisasi tersebut. Hasil akhir optimasi tersebut (jumlah
kapasitor tiga buah) dapat dilihat pada Tabel 1.
Optimasi
dengan Algoritma Genetika menggunakan strategi seleksi elit, diperoleh hasil
penghematan biaya maksimum sebesar 11.029,19 dollar per tahun jika ukuran kapasitornya
kontinyu dan 10.948,25 dollar per tahun jika ukuran kapasitornya diskrit. Dengan
demikian, Algoritma Genetika dapat menemukan menemukan konfigurasi pemasangan
kapasitor yang menghasilkan penghematan biaya yang lebih besar. Jika dipakai
kapasitor berukuran kontinyu, terdapat selisih atau perbedaan penghematan biaya
sebesar 352,19 dollar per tahun, sedangkan jika dipakai kapasitor berukuran diskrit
terdapat selisih penghematan biaya sebesar 271,25 dollar per tahun.
F. PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
- Algoritma Genetika yang telah diimplementasikan menggunakan program komputer dapat membantu menyelesaikan masalah optimasi penentuan ukuran, jumlah, lokasi, dan tipe kapasitor shunt pada penyulang distribusi primer radial.
- Algoritma Genetika yang diterapkan secara mandiri pada proses optimasi penempatan kapasitor shunt dapat mencapai penyelesaian optimum global (global optimum solution).
- Algoritma Genetika mampu memberikan perhitungan optimasi dengan melakukan diskritisasi ukuran kapasitor (ukuran kapasitor yang akan dipasang disesuaikan dengan ukuran kapasitor standar di lapangan) atau dengan ukuran kontinyu.
2.
Saran
- Jika masalah optimasi cukup kompleks sehingga jumlah parameternya banyak, sebaiknya Algoritma Genetika tidak dioperasikan secara mandiri. Perhitungan awal untuk inisialisasi data atau penggunaan metode lain untuk mengurangi jumlah parameter yang dicari, akan sangat membantu.
- Untuk menyelesaikan masalah penempatan kapasitor praktis pada penyulang distribusi primer radial, perlu diperhitungkan faktorfaktor lain agar sesuai dengan keperluan praktis. Misalnya, dengan memperhitungkan kapasitor yang sudah dipasang pada penyulang sehingga diperhitungkan perlu tidaknya mengganti atau memindah kapasitor yang telah terpasang.
G. DAFTAR PUSTAKA
- Davis, L. (1991). Handbook of Genetic Algorithms. New York : Van Nostrand Reinhold.
- Goldberg, D. E. (1989). Genetic Algorithms in Search, Optimization, and Machine Learning. Massachusetts: AddisonWesley Publishing Company, Inc..
- Grainger, J. J., S. Civanlar, and S. H. Lee. (1983). “Optimal Design and Control Scheme for Continuous Capacitive Compensation of Distribution Feeders”, IEEE Transactions on Power Apparatus and Systems, vol. PAS102, No. 10, October 1983, pp. 32713278.
- Grainger, J.J. and S. H. Lee. (1981). “Optimum Size and Location of Shunt Capacitor for Reduction of Losses on Distribution Feeders”, IEEE Transactions on Power Apparatus Systems, vol. PAS100, No. 3, March 1981, pp. 11051118.
- carwoto.(2007). Implementasi Algoritma Genetika untuk Optimasi Penempatan Kapasitor Shunt pada Penyulang Distribusi Tenaga Listrik.Semarang : Erlangga.
- http://.www.google.com/algoritma genetik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar